Indochan
/du/ - Diskusi Umum
You can press "q" to reply to this thread
1745292233548.jpg
(94.46 KB, 542x900)

QRIS&GPN
Kmrn dalam negoisasi Indonesia dengan Amerika, terungkap klo pihak Amerika mengkritisi masalah sistem pembayaran digital kita yaitu QRIS dan GPN.
Kritik ini sebenarnya bagus dan wajar dilakukan Amerika sebagai mitra dagang Indonesia karena memang ada berbagai masalah terkait QRIS dan GPN ini, tapi sampai di Indonesia lagi2 beritanya di spin dan digoreng media2 lokal dan para netizen pembenci Amerika tapi gak nolak Iphone. Seakan2 "Amerika mau menjajah kita dengan menyuruh menghapus QRIS dan GPN karena merugikan visa dan mastercard mereka" Padahal narasi asli kritik Amerika ini adalah :
-----------------------------------------------------------------
1. Masalah diskriminasi : Amerika mengkritik QRIS karena Indonesia belum membuka sistem pembayaran QRIS untuk negara Amerika, sebaliknya Indonesia malah udah membuka QRIS untuk negara Cina. Karena memang sejarahnya QRIS di Indonesia ini meniru sistem QR code yg udah lama dipakai perusahaan Cina seperti Alipay dan Weechat.
Negara2 Eropa dan Amerika yg ingin berbisnis dengan Indonesia tentu mengalami kesulitan karena sistem QRIS belum di implementasikan dan di integrasikan bagi sistem pembayaran di negara mereka.
-----------------------------------------------------------------
2. Amerika menyoroti tentang kemanan sistem QRIS, GPN, dan perbangkan Indonesia : Hal ini wajar karena klo kita sendiri ingat ada berkali2 kasus bank kita kebobolan atau kena hack para hacker.
Amerika mengeluhkan hal ini karena dianggap sistem keamanan perbankan kita gak transaparan dan gak profesional, hal ini tentunya bukan hoax atau alasan yg dibuat2 karena memang faktanya sistem keamanan perbankan di Indonesia ini mengkhawatirkan, bahkan banyak orang Indonesia sendiri yg udah jadi korbannya.
Gimana gak ngeri tuh orang2 Amerika klo baca berita bank2 kita sering kebobolan hacker.
-----------------------------------------------------------------
3. Sistem transaksi luar negri BI dan bank2 Indonesia yg tidak efesien dan tidak transparant karena tidak dikonsultasikan dengan lembaga keungan global lainnya : pemerintah kita cenderung memiliki sistem pengawasan transaksi luar-negri yg bertele2, tidak efesien, dan tidak transparant. Hal ini dikeluhkan banyak investor Amerika karena untuk memproses transaksi luar negri perlu berhari2 di Indonesia ini.
Ane sendiri secara pribadi udah kenyang dengan pengalaman ini dimana biasanya pembayaran dari para vendor ads ane diluar negri ke paypal ane cuman perlu waktu 1-2 jaman udah masuk, tapi dari paypal ke bank Indonesia itu paling cepat 2 hari baru masuk, bahkan saat libur panjang bisa sampai 5 hari atau 2 minggu baru masuk pembayaran ini. Hal semacam ini tentu sangat merepotkan, apalagi bagi kalangan pengusaha dan investor yg harus tepat waktu melakukan pembayaran.
-----------------------------------------------------------------
4. Sistem pembayaran GPN yg merepotkan dan tidak disukai investor : Pemerintah sendiri mewajibkan bagi para investor lokal maupun asing menggunakan sistem pembayaran GPN untuk transaksi di Indonesia.
Hal ini dianggap pemerintah Amerika juga diskriminatif dan merepotkan karena biasanya mereka menggunakan sistem pembayaran Visa dan Mastercard yg udah diterima global dan lebih cepat dari sistem BI dan GPN.
Dan ditambah lagi pembatasan 20% kepemilikan asing untuk berpartisipasi dalam GPN alias Visa dan Mastercard harus bikin anak perusahaan lokal di Indonesia, serta melarang penyediaan layanan pembayaran elektronik lintas batas untuk transaksi debit dan kartu kredit ritel domestik, yg jelas semuah hal ini bikin ribet para investor maupun pedagang asing.
Selain itu pihak Amerika tidak terlalu percaya dengan sistem pembayaran GPN yg dikelola BI ini karena bahkan BI sendiri sering kebobolan hacker dan investor asing juga gak senang data keuangannya bisa diakses pemerintah Indonesia apalagi klo sampai bocor dan data mereka diperjualbelikan di darkweb karena pemerintah kita gak becus jaga datanya.
Dan tentunya memang protes terkait GPN ini untuk tetap menguntungkan Mastercard dan Visa yg merupakan perusahaan Amerika. Tapi keuntungan ini sendiri tergolong recehan dari kacamata Visa dan Mastercard karena cuman 5 Triliun rupiah atau cuman 200 juta dollar pertahun saja, dimana Visa dan Mastercard itu bisa menghasilkan keuntungan 100 juta dollar perharinya atau sekitar 35-40 Milyar dollar pertahunnya.
-----------------------------------------------------------------
Jadi sebenarnya kritik Amerika yg menyoroti QRIS dan GPN ini sebenarnya ada bagusnya untuk koreksi sistem perbankan kita agar lebih aman, transparant, dan efesien, tapi seperti biasa para pejabat kita yg gak suka di kritik dan dikoreksi menarasikan hal ini seperti semacam penjajah modern oleh Amerika. Dan hal ini di amini juga oleh sebagian besar media dan masyarakat Indonesia yg selalu benci Amerika walaupun saban hari menikmati teknologi Amerika.
Kritik ini sebenarnya bagus dan wajar dilakukan Amerika sebagai mitra dagang Indonesia karena memang ada berbagai masalah terkait QRIS dan GPN ini, tapi sampai di Indonesia lagi2 beritanya di spin dan digoreng media2 lokal dan para netizen pembenci Amerika tapi gak nolak Iphone. Seakan2 "Amerika mau menjajah kita dengan menyuruh menghapus QRIS dan GPN karena merugikan visa dan mastercard mereka" Padahal narasi asli kritik Amerika ini adalah :
-----------------------------------------------------------------
1. Masalah diskriminasi : Amerika mengkritik QRIS karena Indonesia belum membuka sistem pembayaran QRIS untuk negara Amerika, sebaliknya Indonesia malah udah membuka QRIS untuk negara Cina. Karena memang sejarahnya QRIS di Indonesia ini meniru sistem QR code yg udah lama dipakai perusahaan Cina seperti Alipay dan Weechat.
Negara2 Eropa dan Amerika yg ingin berbisnis dengan Indonesia tentu mengalami kesulitan karena sistem QRIS belum di implementasikan dan di integrasikan bagi sistem pembayaran di negara mereka.
-----------------------------------------------------------------
2. Amerika menyoroti tentang kemanan sistem QRIS, GPN, dan perbangkan Indonesia : Hal ini wajar karena klo kita sendiri ingat ada berkali2 kasus bank kita kebobolan atau kena hack para hacker.
Amerika mengeluhkan hal ini karena dianggap sistem keamanan perbankan kita gak transaparan dan gak profesional, hal ini tentunya bukan hoax atau alasan yg dibuat2 karena memang faktanya sistem keamanan perbankan di Indonesia ini mengkhawatirkan, bahkan banyak orang Indonesia sendiri yg udah jadi korbannya.
Gimana gak ngeri tuh orang2 Amerika klo baca berita bank2 kita sering kebobolan hacker.
-----------------------------------------------------------------
3. Sistem transaksi luar negri BI dan bank2 Indonesia yg tidak efesien dan tidak transparant karena tidak dikonsultasikan dengan lembaga keungan global lainnya : pemerintah kita cenderung memiliki sistem pengawasan transaksi luar-negri yg bertele2, tidak efesien, dan tidak transparant. Hal ini dikeluhkan banyak investor Amerika karena untuk memproses transaksi luar negri perlu berhari2 di Indonesia ini.
Ane sendiri secara pribadi udah kenyang dengan pengalaman ini dimana biasanya pembayaran dari para vendor ads ane diluar negri ke paypal ane cuman perlu waktu 1-2 jaman udah masuk, tapi dari paypal ke bank Indonesia itu paling cepat 2 hari baru masuk, bahkan saat libur panjang bisa sampai 5 hari atau 2 minggu baru masuk pembayaran ini. Hal semacam ini tentu sangat merepotkan, apalagi bagi kalangan pengusaha dan investor yg harus tepat waktu melakukan pembayaran.
-----------------------------------------------------------------
4. Sistem pembayaran GPN yg merepotkan dan tidak disukai investor : Pemerintah sendiri mewajibkan bagi para investor lokal maupun asing menggunakan sistem pembayaran GPN untuk transaksi di Indonesia.
Hal ini dianggap pemerintah Amerika juga diskriminatif dan merepotkan karena biasanya mereka menggunakan sistem pembayaran Visa dan Mastercard yg udah diterima global dan lebih cepat dari sistem BI dan GPN.
Dan ditambah lagi pembatasan 20% kepemilikan asing untuk berpartisipasi dalam GPN alias Visa dan Mastercard harus bikin anak perusahaan lokal di Indonesia, serta melarang penyediaan layanan pembayaran elektronik lintas batas untuk transaksi debit dan kartu kredit ritel domestik, yg jelas semuah hal ini bikin ribet para investor maupun pedagang asing.
Selain itu pihak Amerika tidak terlalu percaya dengan sistem pembayaran GPN yg dikelola BI ini karena bahkan BI sendiri sering kebobolan hacker dan investor asing juga gak senang data keuangannya bisa diakses pemerintah Indonesia apalagi klo sampai bocor dan data mereka diperjualbelikan di darkweb karena pemerintah kita gak becus jaga datanya.
Dan tentunya memang protes terkait GPN ini untuk tetap menguntungkan Mastercard dan Visa yg merupakan perusahaan Amerika. Tapi keuntungan ini sendiri tergolong recehan dari kacamata Visa dan Mastercard karena cuman 5 Triliun rupiah atau cuman 200 juta dollar pertahun saja, dimana Visa dan Mastercard itu bisa menghasilkan keuntungan 100 juta dollar perharinya atau sekitar 35-40 Milyar dollar pertahunnya.
-----------------------------------------------------------------
Jadi sebenarnya kritik Amerika yg menyoroti QRIS dan GPN ini sebenarnya ada bagusnya untuk koreksi sistem perbankan kita agar lebih aman, transparant, dan efesien, tapi seperti biasa para pejabat kita yg gak suka di kritik dan dikoreksi menarasikan hal ini seperti semacam penjajah modern oleh Amerika. Dan hal ini di amini juga oleh sebagian besar media dan masyarakat Indonesia yg selalu benci Amerika walaupun saban hari menikmati teknologi Amerika.
>>542 (OP)
gw takutnya QRIS dihapus wan
QRIS is pretty good because there's no 3rd party jewish banker meddling with your transactions
gw takutnya QRIS dihapus wan
QRIS is pretty good because there's no 3rd party jewish banker meddling with your transactions
Awanama
04/24/25 (Kamis) 02:47:50
No. 546
>>543
>3rd party jewish banker meddling with your transactions
There isn't one, but it still exists. It's called the government.
Use cash as often as you can if possible.
>3rd party jewish banker meddling with your transactions
There isn't one, but it still exists. It's called the government.
Use cash as often as you can if possible.
Awanama
04/24/25 (Kamis) 03:19:16
No. 549
>>548
Gak. Mereka part of the problem
Gak. Mereka part of the problem
Awanama
04/24/25 (Kamis) 06:55:22
No. 550
amerika gerah dengan gpn qris indonesia.jpeg
(57.54 KB, 720x707)

Bikin aturan negara berdaulat, napa lu yg kebelet.
Freedom country my ass.
Freedom country my ass.
QRIS kontol, sudah waktunya kembali pada mata uang dinar dan dirham
Awanama
04/24/25 (Kamis) 10:00:54
No. 552
>>551
kalo mau transaksi jarak jauh gimana wan
kalo mau transaksi jarak jauh gimana wan
Awanama
04/25/25 (Jumat) 10:21:50
No. 553
>pay
cant believe yall never heard of ngebon
cant believe yall never heard of ngebon